Pertumbuhan sel tak terkendali (kanker) yang terjadi pada leher rahim disebut kangker serviks. Leher rahim atau serviks merupakan bagian dari saluran reproduksi wanita yang menghubungkan vagina dengan rahim atau uterus. Setiap tahun terjadi 250.000 kematian akibat kanker serviks. Di Indonesia, sekitar 52 juta perempuan terancam kanker serviks.
Faktor Risiko Terkena Kanker Serviks
- Usia, perempuan yang berusia 34-50 tahun lebih beresiko terkena kanker serviks.
- Melakukan hubungan seks terlalu dini.
- Merokok
- Sering bergonta-ganti pasangan dalam hubungan seks.
- Sering hamil.
- Terinfeksi virus HPV
- Menderita gizi buruk
- Melakukan diet yang terlalu ketat
Pengobatan Kanker Serviks
Ada beberapa cara untuk mengobati kanker serviks, diantaranya yaitu :
- Operasi
Sebagian rahim, vagina dan jaringan sekitarnya diangkat melalui operasi. Setelah itu dilakukan pembersihan kelenjar getah bening pada panggul.
- Radioterapi
Terapi ini menggunakan radiasi untuk merusak dan menghambat pembelahan sel-sel kanker.
- Radiopartikel
Sinar gamma digunakan untuk menghancurkan sel-sel kanker.
- Kemoterapi
Obat kimia dimasukkan ke dalam tubuh pasien untuk membunuh sel-sel kanker.
Pencegahan Kanker Serviks
- Melakukan Pap Smear secara teratur
Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah seseorang terkena kanker serviks atau tidak, serta mengetahui risiko terkena kanker serviks.
- Melakukan vaksinasi HPV
Hal ini dilakukan untuk mencegah infeksi virus HPV yang dapat menyebabkan kanker serviks.
- Tidak berganti-ganti pasangan
Setialah pada pasangan karena virus HPV dapat ditularkan melalui hubungan seksual.
- Tidak terlalu aktif secara seksual di usia muda
Jika usia masih terlalu muda ( <20 tahun ) janganlah melakukan hubungan seksual maupun aktif secara seksual.
- Gaya hidup sehat
Melakukan gaya hidup sehat serta jangan lupa untuk selalu menjaga kesehatan dan kebersihan alat genital.