Selasa, 04 Oktober 2022

Penularan Infeksi Kutil Kelamin pada Seseorang

penularan kutil kelamin

Penularan kutil kelamin terjadi melalui hubungan seksual yang secara umum telah banyak diceritakan oleh pasien kepada kami pada saat melakukan konsultasi. Memang dengan sering berganti pasangan seksual kemungkinan dari salah satu pasangan seksual tersebut ada yang terinfeksi bakteri kutil kelamin. Sehingga bakteri yang sebelumnya menginfeksi pasangannya kemudian dapat menularkan melalui hubungan seksual.

Penyakit menular seksual kutil kelamin atau nama lainnya yaitu Kondolima akuminata merupakan salah satu penyakit yang paling umum kami tangani di klinik raphael ini. Penyakit ini muncul akibat infeksi menular seksual selain masih ada penyakit lainnya seperti gonore, hiv/aids, sifilis dan lainnya.

Kutil kelamin ini berukuran kecil yang terdapat diarea sekitar alat kelamin ataupun anus baik pada pria ataupun wanita. Terkadang tidak semua kutil mudah dilihat dengan mata, tetapi kutil kelamin menyebabkan efek gatal, terasa panas seperti terbakar. Selain itu bisa terasa sakit dan perdarahan saat berhubungan intim.

Sampai sini kita tahu bahwa penyakit kutil kelamin ini gejalanya sangat mengganggu dan juga orang yang terinfeksi bakteri HPV dapat menularkan kembali ke pasangannya. Maka dari itu yuk kita bahas lebih lanjut bagai mana cara penularan kutil kelamin. Gejala apa saja yang dirasakan ketika terinfeksi juga bagaimana cara penanganannya.

Bagaimana seseorang dapat tertular kutil kelamin ?

Penyakit kondiloma akuminata terjadi akibat infeksi HPV (human papilloma virus) tertentu, golongan virus ini terdapat sekitar 150 jenis virus serupa yang diantaranya dapat menimbulkan kutil kelamin seperti HPV 6 dan 11. Selain virus HPV ini menyebabkan penyakit menular kutil pada vagina atau penis, HPV juga bisa menyebabkan kanker serviks pada wanita.

Penularan kutil kelamin terjadi tanpa disadari oleh orang yang terinfeksi melalui hubungan seksual tanpa menggunakan pelindung seperti kondom, baik melalui vagina, maupun secara oral atau anal. Selain itu, virus HPV juga bisa menular dari kontak kulit tangan (skin to skin) orang yang terinfeksi kutil kelamin menyentuh kelamin sendiri, lalu ia menyentuh kelamin pasangannya.

Penularan kutil kelamin ini dapat menjadi lebih rentan ketika ada luka yang terbuka karena telah kita ketahui bersama bahwa luka menjadi tempat yang ideal bagi virus untuk berkembang. Selain itu alat bantu seks (sex toys) juga menjadi sebagai salah satu cara penyebaran kutil kelamin.

Ada juga yang berpendapat bahwa penularan kutil kelamin dapat melalui benda yang telah dipakai oleh orang yang terinfeksi sepeti toilet duduk, tetapi hal ini perlu dilakukan penelitian lebih lanjut. Ada juga penelitian melalui pemeriksaan ultrasound yang menemukan HPV di handuk yang telah dipakai sebelumnya oleh orang yang terinfeksi.

Seperti apa tanda dan gejala kutil kelamin?

Dari banyaknya pasien yang telah berobat di klinik raphael baik itu pria atau wanita, kami dapat menyimpulkan bahwa ketika seseorang terinfeksi HPV ada beberapa gejala yang umumnya dirasakan, seperti :

  • Muncul benjolan atau lesi di area kelamin atau anus.
  • Merasakan gatal yang tidak biasa di sekitar kemaluan.
  • Keputihan yang tidak normal.
  • Badan terasa panas atau demam.
  • Terasa sakit saat buang air kecil.
  • Bahkan beberapa kasus terjadi perdarahan dan sakit ketika berhubungan intim.

Bagaimana cara pencegahan kutil kelamin?

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan agar terhindar dari infeksi kutil kelamin ini seperti :

  • Disarankan agar tidak melakukan seks bebas karena kemungkinan salah satu pasangan seks tersebut terinfeksi kutil kelamin.
  • Kalaupun melakukan seks bebas tetap jangan lupakan memakai kondom pada setiap berhubungan seks bebas.
  • Dianjurkan jangan berbagi alat bantu seks karena dikhawatirkan virus dapat menempel pada alat tersebut.
  • Agar melakukan Vaksinasi HPV (human papilloma virus) sebagai salah satu pencegahan yang disarankan.
Jangan sampai infeksi kutil kelamin ini menyerang Anda dan pasangan, karena dapat menyebabkan masalah pada alat kelamin. Sebaiknya jangan coba-coba untuk berhubungan seksual bukan dengan pasangan sah Anda. 

Terima kasih dan semoga artikel singkat ini bermanfaat.

Rabu, 21 September 2022

6 Hal Penyebab Penularan Penyakit Mononukleosis


Mononukleosis merupakan infeksi virus yang diakibatkan oleh EBV (Epstein-Barr Virus). Mononukleosis dikenal dengan sebutan “the kissing disease”. Hal tersebut terjadi karena penyebaran virus infeksi yang ditularkan melalui air liur, atau droplet yang keluar saat bersin dan batuk.

Meskipun penyakit ini tidak tergolong kedalam penyakit menular yang serius tetapi jika dibiarkan begitu saja gejalanya akan semakin parah dan tentunya akan mengganggu keseharian orang yang terinfeksi.

Penularan penyakit mononukleosis

Virus Epstein-Barr (EBV) sebagai virus yang menyebabkan infeksi mononukleosis melalui cairan tubuh. Penularan virus EBV ini melalui kontak langsung dengan cairan tubuh seperti air liur atau bisa saja dari darah juga sperma dari orang yang terinfeksi. 

Berikut ini adalah beberapa aktivitas yang umumnya dapat meningkatkan pemicu risiko penularan mononukleosis kepada orang lain seperti:
  • Berciuman dengan orang yang terinfeksi
  • Memakai sikat gigi yang pernah dipakai oleh orang yang terinfeksi
  • Berbagi peralatan makan atau minum tanpa dicuci terlebih dahulu
  • Berada didekat orang yang terinfeksi ketia ia batuk atau bersin
  • Tentunya melakukan hubungan sesksual
  • Bahkan transplantasi dari organ orang yang terinfeksi.
Ketika seorang tertular virus EBV dari air liur orang yang terinfeksi, virus EBV ini akan masuk ke dalam tubuh, lalu akan menginfeksi di permukaan dinding sel tenggorokan orang yang tertular.

Berikut kami coba beri tahu beberapa kelompok orang yang rentan terhadap virus mononukleosis, yaitu:
  • Orang dengan rentang usia 15 sampai 30 tahun, karena orang diusia ini biasanya mempunyai banyak aktivitas sosial, sehingga banyak melakukan kontak langsung dengan orang lain.
  • Perawat dan dokter, tentunya profesi ini rentan terhadap berbagai macan penyakit termasuk terinfeksi virus EBV ini.
  • Orang yang mengonsumsi obat imunosupresif
Chat WhatsappTelepon SelulerForm Reservasi Online
ciri ciri bakteri neisseria gonorrhoeae
ciri ciri bakteri neisseria gonorrhoeae
ciri ciri bakteri neisseria gonorrhoeae

Gejala yang dialami ketika terinfeksi mononukleosis

Orang yang telah terinfeksi virus Epstein-Barr (EBV) gejala yang sering dialami tidak jauh berbeda dengan gejala flu pada umumnya bahkan hampir sama, gejalanya seperti:
  • Demam atau badan terasa panas tinggi hingga menggigil.
  • Nyeri otot dan persendian.
  • Orang yang terinfeksi mudah merasakan lelah dan lemas.
  • Nafsu makan berkurang.
  • Sakit disekitar tenggorokan.
  • Terjadi pembesaran kelenjar getah bening disertai rasa nyeri.
  • Pembengkakan atau pembesaran amandel (tonsil).
  • Terasa sakit dikepala.
  • Mata mengalami bengkak yang disertai rasa sakit.
Dalam beberapa kasus ada pula yang disertai dengan ruam berupa bintik merah dan pembesaran hati serta limpa. Jika pembesaran ini terjadi, kemungkinan gejala selanjutnya yaitu muncul jaundice atau kulit yang berubah menjadi kuning.

Perilaku pencegahan penyakit mononukleosis

Penyakit mononukleosis merupakan salh satu penyakit yang sulit dicegah, karena virus EBV ini mudah untuk ditularkan kepada orang lain tanpa disadari. Satu-satunya langkah efektif yang dapat dilakukan dalam pencegahannya adalah dengan sebisa mungkin menghindari kontak langsung dengan penderita atau orang yang sedang merasakan gejala seperti yang sudah dijelaskan. 

Tindakan tersebut dapat kita dilakukan dengan cara sebagai berikut:
  • Hindari berciuman dengan penderita atau orang yang sedang mengalami gejala mononukleosis.
  • Jangan saling berbagi atau meminjam sikat gigi dan peralatan makan atau minum dengan prang yang terinfeksi.
  • Jauhkan diri dengan orang yang hendak melakukan batuk atau bersin karena dikhawatirkan percikan air liurnya terdapat bakteri penyakit yang menular.
  • Konsultasikan kondisi kesehatan anda dengan dokter kelamin terbaik jika mengalami gejala gejala yang mengindikasikan virus EBV ini.

Bagaimana penyakit mononukleosis diobati?

Untuk saat ini belum ada terapi spesifik yang dapat digunakan terkhusus untuk melakukan pengobatan penyakit menular mononukleosis. Penyakit ini juga dapat sembuh dengan sendirinya yang membutuhkan waktu beberapa minggu dengan cara:
  • Istirahat yang cukup karena hal ini dimaksudkan agar meningkatnya imunitas tubuh untuk membantu melawan virus.
  • Hindari aktivitas yang membutuhkan banyak tenaga.
  • Perbanyak mengkonsumsi yang dapat menambahkan cairan tubuh untuk meredakan demam dan sakit pada tenggorokan.
  • Kompres dengan air dingin atau hangat agar dapat meredakan demam juga pegal serta nyeri otot.
  • Berkumur dengan air hangat atau garam untuk meredakan sakit tenggorokan.
Pada beberapa kasus, infeksi mononukleosis dapat disertai infeksi bakteri sekunder sehingga dibutuhkan terapi antibiotik. Obat yang diberikan bertujuan untuk meredakan rasa nyeri dan deman seperti paracetamol atau ibuprofen.

Chat WhatsappTelepon SelulerForm Reservasi Online
ciri ciri bakteri neisseria gonorrhoeae
ciri ciri bakteri neisseria gonorrhoeae
ciri ciri bakteri neisseria gonorrhoeae

Kamis, 15 September 2022

Penularan Infeksi Hepatitis Melalui Hubungan Intim

penularan hepatitis

Penularan hepatitis melalui hubungan intim bisa melalui kondom karena kondom ini tidak cukup digunakan sebagai alat untuk pencegahan penularan hepatitis. Saat melepas kondom yang telah terinfeksi virus HAV saat seks anal, virus tersebut bisa saja menempel dan berpindah ke tangan.

Hepatitis adalah penyakit yang menyerang organ hati atau liver yang mengakibatkan terjadinya peradangan yang disebabkan oleh virus. Penyakit hepatitis ini dapat mudah menular kepada orang lain karena disebabkan oleh infeksi virus. Penularannya bisa saja melalui berbagi makanan antara orang yang menderita hepatitis dengan orang lain, berbagi jarum suntik, dan berhubungan seks dengan orang yang terinfeksi virus hepatitis.

Gejala yang dialami orang ketika terinfeksi hepatitis

Diawal terinfeksi virus ini orang biasanya tidak merasakan gejala sampai saat virus ini merusak fungsi dari hari. Gejala hepatitis akan mulai terasa ketika seseorang telah melewati masa inkubasi yaitu sekitas 2 minggu sampai 6 bulan. Gejala penyakit hepatitis ini cukup banyak dan bervariasi, diantaranya seperti:

  1. Warna kulit orang yang terinfeksi dapat berubah menjadi kuning.
  2. Mual dan muntah.
  3. Demam.
  4. Penurunan kesadaran.
  5. Urin berwarna keruh.
  6. Berat badan mulai menurun.
  7. Mudah merasakan lelah.
  8. Nyer pada persendian.

Jika virus hepatitis ini tidak cepat ditangani oleh dokter, gangguan pada fungsi hati akan semakin parah dan rusak, bahkan bisa saja mengakibatkan organ hati menjadi semakin keras atau kanker hati.

Cara mencegah penularan hepatitis melalui hubungan intim

Dengan melakukan cara ini diharapkan kamu dapat menurunkan resiko terinfeksi oleh virus hepatitis, seperti:

  1. Melakukan vaksin HAV dan HBV untuk mengantisipasi penularan.
  2. Bersikap terbuka untuk menceritakan pada pasangan jika kamu terinfeksi hepatitis, agar tidak menularkan pada pasangan.
  3. Cari tahu apa risiko hepatitis pada pasangan dan ajak ia berkonsultasi ke dokter kelamin terdekat mengenai pemeriksaan kesehatan bersama.
  4. Jangan lupakan alat pelindung kondom saat berhubungan seks, ketika kamu atau pasangan terinfeksi virus hepatitis.
  5. Menggunakan pelumas, pilih yang berbahan dasar air untuk mencegah robeknya kondom.
  6. Melakukan seks aman dengan menggunakan kondom dan tidak berganti-ganti pasangan.
  7. Jaga selalu daya tahan tubuh dengan mengkonsumsi makanan yang bergizi baik dan olah raga secara teratur.
  8. Hindari mengkonsumsi alkohol.

Bagaimana bisa hubungan intim menularkan hepatitis?

Virus yang menyebabkan Hepatitis dibagi menjadi 5 jenis yang nanti akan dijelaskan pada paragraf selanjutnya. Kelima jenis virus tersebut memiliki resiko penularan hepatitis melalui hubungan seks, karena virus hepatitis ini tinggal di dalam cairan tubuh manusia. 

Cairan tubuh tersebut seperti darah, air mani atau sperma, cairan rektum (pada anus), dan cairan yang terdapat pada vagina. Penularan virus hepatitis ini terjadi ketika terjadi kontak antar cairan tubuh sehingga virusnya pun akan ikut berpindah kepasangannya.

Senin, 05 September 2022

Faktor yang Menyebabkan Seorang Pria Mengalami Disfungsi Ereksi

Disfungsi ereksi atau lemah syahwat menjadi hal yang ditakutkan oleh banyak kaum pria, banyak diantara mereka yang malu untuk berkonsultasi dengan dokter. Padahal masalah disfungsi ereksi ini dapat diatasi ketika penyebabnya diketahui dan pria tersebut berkonsultasi dengan dokter.

Impotensi atau disfungsi ereksi sebagai sebutan yang selama ini sering kita dengar merupakan kondisi ketika alat kelamin pada pria tidak dapat ereksi atau bahkan tidak dapat mempertahankan ereksinya. Tentunya dalam keadaan seperti itu hubungan seksual dengan istri atau pasangan anda terganggu sehingga membuatnya menjadi kurang puas.

Telah kita ketahui bahwa seorang pria (tua) dengan usia lanjut yang selama ini identik dengan masalah disfungsi ereksi. Namun akhir-akhir ini jumlah pria yang mengalami impotensi dengan umur di bawah 40 tahun terus meningkat. Pernyataan tersebut kami ungkapkan karena pengalaman kami menangani pasien dengan masalah impotensi pada umur dibawah 40 tahun mengalami peningkatan.

Maka dari itu kami coba jelaskan, penyebab masalah disfungsi ereksi bisa terjadi pada pria yang bisa dibilang masih muda. Yuk baca artikel selanjutnya agar kita semua tau dan dapat mencegahnya.

Kenapa bisa disfungsi ereksi di usia muda?

Beberapa penyebab pria bisa mengalami disfungsi ereksi atau impotensi diusia dini. Ada dua penyebabnya yaitu baik itu penyebab secara fisik ataupun penyebab secara psikologis, yang mengakibatkan disfungsi ereksi atau impotensi. Berikut kami jelaskan beberapa penyebab kenapa bisa terjadi disfungsi ereksi diusia muda:

Faktor psikologis

Disfungsi ereksi diusia dini banyak juga disebabkan oleh faktor psikologis, dimana seorang pria yang sedang mengalami kecemasan sering kali menjadi pemicu utama impotensi. Contoh penyebab disfungsi ereksi dari faktor psikologis seperti:

  1. Adanya kekhawatiran akan performa seksual.
  2. Kekhawatiran bahwa ia akan menghamili pasangannya.
  3. Kekhawatiran dapat kehilangan ereksi ketika menggunakan kondom, dan sebagainya.

Faktor psikologis lainnya yaitu ketika seorang pria mengalami stres serta depresi yang dapat menurunkan libido, yang kemudian berkontribusi terhadap disfungsi ereksi. Ada juga masalah pada saat melakukan hubungan seks seperti kurangnya komunikasi dengan pasangan menjadi salah satu penyebab bisa menimbulkan masalah seksual khususnya disfungsi ereksi.

Baca juga: Pengobatan impotensi di cikarang selatan

Faktor fisik

Faktor kondisi fisik ini tentunya sangat berpengaruh pada kemampuan ereksi seorang pria. Karena sirkulasi tubuh yang normal dan sehat dapat mempengaruhi bertahannya ereksi. Dalam beberapa kondisi seperti penyempitan pembuluh darah menjadi salah satu pemicu sebab pria mengalami disfungsi ereksi. Itulah kenapa tekanan darah tinggi dapat mengganggu ereksi dan daya tahannya.

Selanjutnya gaya hidup sesorang pria yang tidak sehat juga menjadi salah satu penyebab terjadinya disfungsi ereksi. Contoh pola hidup yang tidak sehat yang sudah biasa kita temukan dari pria yaitu seperti:

  1. Kebiasaan merokok sejak usia dini.
  2. Penyalahgunaan minuman yang beralkohol juga berpengaruh apalagi dengan konsumsi yang tidak wajar.
  3. Obesitas juga ikut berperan sebagai penyebab disfungsi ereksi karena akibat hormon testosteron pria dengan obesitas bisa rendah serta sirkulasi yang buruk.

Dilihat dari banyaknya kemungkinan penyebab disfungsi ereksi pada pria maka seharusnya orang yang dengan keadaan tersebut segera berkonsultasi dengan dokter. Agar dapat didiagnosis oleh tenaga ahli sehingga penyebabnya bisa dapat diidentifikasi dengan cepat.

Senin, 22 Agustus 2022

Moluskum kontagiosum - Penyebab Tanda dan Pengobatan

Moluskum Kontagiosum

Moluskum kontagiosum atau molluscum contagiosum adalah infeksi yang disebabkan oleh virus sehingga menyebabkan bintil dia area kulit dan menimbulkan rasa gatal. Infeksi ini dapat muncul sendiri atau berkelompok.

Bintil virus tersebut bisa muncul diarea mana saja pada kulit seperti wajah, leher, lengan, kaki perut bahkan bisa saja virus ini menginfeksi pada area disekitar kelamin.

Moloskum kontagiosum dapat sembuh dengan sendirinya dalam rentang waktu 6 sampai 12 bulan. Pada beberapa kasus orang yng terinfeksi virus ini dengan keadaan sistem kekebalan tubuh yang lemah penyakit ini dapat berlangsung lama, ia membutuhkan pengobatan yang intensif.

Penyebab Moluskum kontagiosum

Penyebab terjadinya penyakit moluskum kontagiosum yaitu infeksi dari cirus pox yang menyebar secara langsung dari orang yang terinfeksi ke orang laen melalui kontak fisik. Virus ini juga bisa menyebar dengan menempel pada benda yang terpapar virus pox sebelumnya oleh orang yang terinfeksi.

Ketika bersentuhan dengan begitu virus berpindah dan menyebar, juga karena pasien menggaruk lesi dan menyentuh bagian tubuh lainnya. Cara penyebaran ini disebut dengan istilah autoinokulasi.

Kegiatan Bercukur merupakan salah satu contoh aktivitas yang dapat menyebabkan terjadinya autoinokulasi.

Tanda dan Gejala Moluskum kontagiosum

Virus moluskum kontagiosum ini baru bisa terlihat bintilnya setelah 6 bulan kemudian setelah bersentuhan dengan penderita. Butuh rata-rata antara 2 sampai 7 minggu dalam masa inkubasi penyakit ini.

Berikut beberapa ciri-ciri pasien terinfeksi virus pox:

  1. Pada area kulit yang terinfeksi muncul bintil tunggal atau berkelompok sampai 20.
  2. Benjolan yang kecil, terlihat mengkilap dan teksturnya halus.
  3. Diameter 2-5 milimeter.
  4. Terdapat titik kecil tepat ditengah-tengah bintil.
  5. Bisa muncul di mana saja selain ditelapak tangan dan telapak kaki.
  6. Tetapi bintil sering muncul di wajah, perut, lengan, kaki, paha dalam, hingga kelamin.

Gejala infeksi tersebut kadang tidak disadari oleh pasien karena gejalanya tidak menimbulkan rasa nyeri. Namun pada orang-orang dengan gangguan sistem kekebalan tubuh, gejala dan benjolan yang muncul bisa saja jadi lebih besar dan terasa gatal.

Baca juga: Penyebab Infeksi Saluran Kemih

Pengobatan Moluskum kontagiosum

Bintil yang diakibatkan oleh infeksi virus pox ini dapat hilang dengan sendirinya dalam rentang waktu 6 sampai 12 bulan. Tetapi pengobatan penyakit ini tetap penting untuk dilakukan kepada pasien karena menjaga penularan virus ini menginfeksi orang lain juga agar menjaga bintil-bintil ini tidak semakin menyebar kebagian tubuh lainnya.

Untuk pengobatannya bisa dilakukan dengan menggunakan laser, bedah beku dan penggoresan bintil yang bertujuan untuk menghilangkan bintil.

Kalau untuk pengobatan dengan obat dapat beberapa pilihan yang bisa digunakan yaitu asam asilat atau cantharidin. Manfaat dari obat asam asilat ini yaitu bertujuan untuk membantu menghilangkan bintil sedangkan obat cantharidin bertujuan untuk mengobati lesi yang disebabkan dari kondisi ini. Ada juga dokter yang memberikan obat jenis krim dalam mengobati infeksi penyakit moluskum kontagiosum.

Selasa, 26 Juli 2022

Tips Rumahan untuk Mengatasi Rasa Sakit Saat Hubungan Intim

sakit kektika hubungan intim

Sakit dikala hubungan seksual kerap terjalin sebab sebagian pemicu, mulai dari aspek fisik hingga aspek kekhawatiran psikologis. Pastinya hubungan seksual sangatlah berguna untuk pendamping suami istri. Tidak hanya buat menambah keturunan pula selaku menambah keharmonisan dalam berumah tangga.

Sakit yang kesekian di dalam panggul, di zona genital ataupun pada penis dikala penetrasi kala ikatan seksual dalam sebutan kedokteran diucap dispareunia. Sakit yang dialami dari keadaan ini seperti merasakan sakit yang tajam ataupun intens. Terjadinya sakit tersebut bisa dialami pada dikala saat sebelum, sepanjang ataupun apalagi sehabis hubungan intim.

Indikasi dispareunia dapat semacam sensasi panas, nyeri ataupun sakit berdenyut. Permasalahan disparenia ini bisa melanda baik itu laki- laki ataupun perempuan namun mayoritas permasalahan lebih kerap dirasakan oleh perempuan dibandingkan dengan laki- laki.

Penyebab rasa sakit saat hubungan intim

Pada tiap orang pemicu sakit dikala hubungan seksual ini berbeda- beda. Sebab itu butuh dicoba pengecekan langsung oleh dokter buat mencari tahu apa pemicu dispareunia pada orang tersebut.

Berikut kami hendak jelaskan sebagian aspek yang bisa menimbulkan seorang dapat sakit dikala hubungan seksual, semacam:

  1. Tidak cukup pelumas, pada dikala saat sebelum melaksanakan hubungan intim dengan pendamping disarankan supaya terlebih dulu melaksanakan pemanasan ataupun foreplay, sebab bila tidak didahulukan dengan foreplay kandungan estrogen dalam badan hendak menurun akibat menopause.
  2. Luka ataupun iritasi, dapat diakibatkan sebab kecelakaan, pembedahan pada panggul ataupun terjalin pembesaran Miss V pada dikala melahirkan.
  3. Mengalami infeksi Miss V ataupun pada saluran kencing.
  4. Aspek lain yang dirasakan oleh perempuan semacam endometriosis, miom, kista indung telur serta infeksi di panggul.
  5. Vaginimus, merasakan sakit dikala penis lagi penetrasi kedalam Miss V sebab otot Miss V serta otot panggul tegang.
  6. Memiliki riwayat pembedahan ataupun penyembuhan, semacam sempat pembedahan pada rahim, pengobatan radiasi ataupun radioterapi serta chemotherapy.

Tidak hanya itu terdapat pula aspek emosi pula bisa merangsang pemicu dispareunia ataupun sakit dikala hubungan seksual, ialah:
  1. Tekanan pikiran, sebab pada dikala stres otot- otot bawah panggul dapat tegang.
  2. Rasa khawatir, malu serta bersalah pada dikala hubungan seks.
  3. Citra diri ataupun permasalahan badan, tidak yakin diri dengan pendamping sebab badan yang dipunyai.
  4. Ikatan keseharian dengan pendamping, bisa jadi lagi terdapat permasalahan maupun lagi tidak harmonis.
  5. Trauma akibat memiliki riwayat pelecehan seksual ataupun pemerkosaan.

Bagaimana mengatasinya?

Cara mengatasi dispareunia atau sakit saat berhubungan intim ini dengan menggunakan metode berupa pemberian obat, operasi atau terapi. Namun sebelum itu harus melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Karena dokter akan menentukan metode pengobatan seperti apa yang tepat dengan penyebabnya.

Dibawah ini ada beberapa obat yang biasanya digunakan dokter untuk menangani dispareunia atau sakit saat hubungan intim yaitu:

  1. Antibiotik, contohnya seperti obat penisilin atau golongan obat sefalosporin. Obat ini diberikan jika penyebab dispareunia pasien tersebut adalah infeksi bakteri.
  2. Antijamur, seperti obat fluconazole atau obat ketoconazole. Obat ini dipakai jika penyebab dispareunia pasien adalah infeksi jamur.
Ada juga tindakan operasi yang dilakukan dokter kelamin terdekat ketika penyebab dispareunia pasien karena keadaan tertentu contohnya disebabkan oleh endometriosis.

Terapi untuk mengatasi dispareunia

Selain dari dua cara diatas, mengatasi sakit ketika hubungan badan juga dapat dilakukan dengan cara terapi yang sesuai dengan kondisi penderita. Berikut beberapa terapi pengobatan yang dipakai untuk mengatasi dispareunia yaitu:
  1. Terapi perilaku kognitif, pasien akan diberi saran untuk mencoba merubah tingkah laku dan pikiran jelek karena bisa jadi itu penyebabnya.
  2. Desensitisasi, dilakukan dengan teknik relaksasi di bagian organ intim yang manfaatnya untuk meringankan rasa nyeri saat berhubungan intim dengan pasangan.
Konseling terkait hubungan intim untuk mencoba mengatur pikiran jelek yang jadi penyebab dari masalah ini.

Tips yang bisa dilakukan di rumah

Untuk langkah mengatasi rasa sakit ini bisa juga dilakukan dengan pasangan Anda di rumah yang manfaatnya untuk meredakan rasa nyeri ketika hubungan seksual, yaitu:
  1. Ubah posisi, bila rasa nyeri yang tajam datang saat penetrasi diposisi tertentu, coba ubahlah posisi tersebut ke posisi seks yang lain. Tujuannya untuk membuat Anda merasa lebih nyaman. Contoh posisi saat hubungan suami istri misalnya, woman on top yaitu posisi istri di atas sehingga kamu dapat mengatur sendiri kedalaman penetrasi penis.
  2. Komunikasi, dengan hubungan yang baik kamu bisa lebih lega dengan pasangan mengenai apa yang membuat kamu nyaman dan tidak.
  3. Jangan terlalu terbur-buru, karena pembukaan atau foreplay yang lebih lama dapat membantu menstimulasi lubrikasi alami yang nantinya akan mengurangi rasa sakit. Jadi suami jangan langsung melakukan penetrasi sampai istri benar-benar terangsang.

Konsultasikan dengan dokter

Ada baiknya jika kondisi seperti ini terus berlanjut, maka disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter terdekat Anda. Dengan melakukan pemeriksaan dokter akan mencari tahu apa penyebabnya berdasarkan apa yang anda rasakan. Jangan ragu karena semua itu demi kesehatan Anda juga demi hubungan dengan pasangan yang lebih romantis lagi.

Anda bisa Berkonsultasi Gratis dengan Klinik Raphael Cikarang melalui nomor whatsapp 0813-9625-4650. Ceritakan masalah kesehatan Anda dengan dokter kami sehingga kami akan membantu mengatasinya dengan tepat. Alamat kami Jl. M H. Thamrin Blok B No.17, Cibatu, Cikarang Selatan, Kab. Bekasi - Jawa barat 17520.



Selasa, 12 Juli 2022

Tips Merawat Miss V Yang Benar

tips merawat miss v yang benar

Cara merawat miss v sebenarnya cukup mudah dan bisa dilakukan oleh wanita di rumah karena menggunakan alat yang biasa dipakai. Kenapa perlu merawat miss v karena hal ini penting dilakukan agar terhindar dari infeksi dan bisa membuat rasa nyaman pada organ intim wanita.

Vagina merupakan organ intim wanita yang rentan terdahap infeksi dari bakteri juga menjadi salah satu sistem reproduksi wanita. Maka dari itu merawat miss v sangatlah penting karena jika tidak virus dan bakteri dapat mudah menginfeksinya. Ketika vagina sudah terinfeksi maka oragan reproduksi lainnya juga bisa ikut terinfeksi.

Merawat miss v penting dilakukan sayangnya masih banyak wanita yang belum tau dan mengerti bagaimana cara tepat dalam merawat miss v agar tetap sehat. Salah satu gejala yang umumnya muncul akibat miss v tidak dirawat dengan baik dan benar yaitu keputihan yang berbau tidak sedap.

Miss v yang tidak sehat dapat menyebabkan wanita kehilangan rasa percaya dirinya dan bahkan bisa saja sampai mengalami stres. Miss v menjadi organ intim yang cukup rumit dibanding yang kita lihat, karena vagina berhubungan langsung dengan leher rahim dan rahim oleh karena itu merawatnya harus dengan baik dan benar.

Kali ini kami akan berikan ulasan mengenai cara tepat merawat miss v dengan baik dan benar. Pahami dan praktekan ya kak, semoga artikel ini membantu.

Cara merawat miss v yang baik dan benar

Membasuh vagina dengan benar

Miss v harus dibersihkan dengan benar setiap selesai buang air kecil maupun besar dengan membasuhnya dengan air bersih yang mengalir dari miss v ke arah anus. Hal itu dilakukan untuk menghindari bakteri yang ada di anus berpindah ke dalam miss v.

Keringkan dengan tisu atau handuk setelah membasuhnya supaya tidak terjadi kelembapan pada area vagina untuk mencegah berkumpulnya virus dan bakteri.

Lebih bagus dalam membasuhnya menggunakan air hangat yang dimaksudkan supaya lebih bersih lagi. Jangan lupakan mencuci tangan sebelum dan sesudah membersihkan area vagina.

Rutin mengganti pembalut saat menstruasi

Ketika kalian sedang dalam masa menstruasi, menjaga kebersihan vagina harus lebih ekstra dibandingkan biasanya. Sering-seringlah kalian mengganti pembalut dan membersihkan vagina jika sudah merasakan lembap atau basah. Tentunya dengan mengikuti cara membasuh yang sudah dijelaskan sebelumnya.

Tidak hanya di area vagina, pada bagian perineum (bagian atara vagina dan anus) juga harus dibersihkan dengan benar. Disarankan menggunakan air hangat dan sabun yang dikhususkan untuk organ intim yang lembut.

Selalu menjaga keseimbangan pH alami vagina

Vagina yang normal adalah dengan tingkat keasaman (pH) antara 3,8 sampai 4,5. Perlu diketahui bagi wanita dalam membersihkan area vagina menggunakan sabun yang mengandung parfum, gel atau antiseptik tidak dianjurkan. Hal tersebut dapat mengganggu keseimbangan dari pH dan bakteri baik yang ada pada vagina.

Juga tidak disarankan membersihkan vagina dengan menggunakan produk pembersih area kewanitaan, baik digunakan dari luar maupun disemprotkan ke dalam vagina (douching). Larutan pembersih khusus vagina juga tibak boleh digunakan secara rutin dan terus menerus karena dapat meningkatkan resiko iritasi bahkan infeksi pada vagina.

Menggunakan alat kontrasepsi

Penting menggunakan alat kontrasepsi seperti kondom pada saat melakukan hubungan seks apalagi kalau sering bergonta-ganti pasangan. Hal tersebut dimaksudkan agar tetap menjaga kebersihan area kewanitaan serta mencegah penyakit menular seksual.

Perlu diperhatikan juga alat kontrasepsi itu dapat menyebabkan iritasi pada vagina jika pemakaian yang salah dan digunakan dengan tidak tepat. Disarankan dalam menggunakan kondom jangan lupa dengan pelumas yang berbahan dasar air.

Perlu dihindari jika pelumas berbahan dasar kandungan minyak karena mempunyai resiko untuk merusak dan mengurangi keefektivitasannya.

Gunakan pakaian dalam yang tepat

Penggunaan pakain dalam juga harus diperhatikan, disarankan untuk memakai celana dalam yang berbahan katun dan mudah menyerap keringat. Jangan menggunakan celana dalam yang ketat dan disarankan celana dalam yang dapat menjaga kelembapan diarea vagina.

Dalam mencuci pakaian dalam gunakan sedikit detergen dan tanpa pelembut pakaian. Ganti celana dalam secara teratur terlebih ketika selesai beraktivitas dan jika sudah terasa lembap.

Mencukur rambut kemaluan seperlunya

Rawat rambut kemaluan atau bulu pubis yang berfungsi sebagai pelindung miss v dari bakteri, kotoran, gesekan dan keringat dengan mencukur rambut kemaluan seperlunya saja. Pada saat mencukur rambut kemaluan disarankan menggunakan gel atau krim khusus agar vagina tidak lecet atau iritasi.

Perlukah cairan pembersih khusus organ intim?

Miss v sebagai alat reproduksi bagi wanita memiliki banyak bakteri baik yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan keasaman (pH) diarea tersebut. Bakteri tersebut berfungsi untuk menghalangi pertumbuhan bakteri jahat dan jamur yang dapat menyerang area vagina. Vagina juga sebenarnya mampu membersihkan dengan sendiri melalui cairan.

Memang benar cairan pembersih khusus ini dapat membersihkan vagina, tapi kebanyakan cairan ini membersihkan semua bakteri termasuk bakteri baik yang menjaga vagina. Juga belum ada penelitian yang telah membuktikan kalau cairan pembersih vagina ini dapat melindungi dari infeksi virus. Malah sebaliknya cairan ini mungkin bisa saja meningkatkan resiko terindeksi virus.

Oleh sebab itu untuk kalian para wanita dalam cara merawat miss v dengan tepat, disarankan untuk tidak menggunakan cairan pembersih tapi lebih baik konsultasikan dulu dengan dokter.

Ada masalah pada alat kelamin atau merasa gejala yang tak biasa pada area kelamin? Segeralah berkonsultasi dengan Klinik Raphael dengan menghubungi nomor 0813-9625-4650 atau 0857-7077-3681. Anda juga bisa Berkonsultasi Gratis dengan Dokter Kelamin Berpengalaman melalui link https://bit.ly/Klinikraphael. Semua informasi data diri yang Anda berikan hanya untuk kepentingan reservasi pengobatan, jadi dijamin akan terjaga rahasianya.