Tampilkan postingan dengan label penyakit kelamin wanita. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label penyakit kelamin wanita. Tampilkan semua postingan

Rabu, 15 Januari 2025

Penyakit Kelamin Pada Wanita yang Sering Kali Tidak Disadari

penyakit kelamin pada wanita

Penyakit kelamin pada wanita sering kali tidak terdeteksi. Temukan informasi penting untuk menjaga kesehatan reproduksi Anda.

Ada beberapa penyakit kelamin yang jarang disadari oleh wanita karena gejalanya yang tidak selalu terlihat atau dirasakan. Beberapa penyakit kelamin yang jarang disadari oleh wanita adalah klamidia, trikomoniasis, dan vaginosis bakterial.

Klamidia 

Penyakit kelamin yang penyebabnya oleh bakteri Chlamydia trachomatis yang menyebar melalui hubungan seksual dengan orang yang terinfeksi klamidia. Klamidia dapat menyebabkan infeksi pada organ kelamin, saluran tuba, dan rahim.

Gejala klamidia pada wanita biasanya tidak terlihat atau dirasakan. Namun, beberapa wanita mungkin mengalami rasa sakit atau ketidaknyamanan saat buang air kecil, keluarnya cairan dari vagina, atau perdarahan di luar waktu menstruasi.

Untuk mencegah terkena klamidia, ada beberapa hal yang dapat dilakukan, seperti:

  • Hindari hubungan seks tanpa kondom dengan pasangan yang tidak diketahui riwayat kesehatannya.
  • Gunakan kondom saat melakukan hubungan seks, terutama jika Anda tidak tahu riwayat kesehatan pasangan Anda.
  • Lakukan tes klamidia secara rutin jika Anda aktif secara seksual.

Trikomoniasis

Parasit Trichomonasvaginalis menyebar melalui hubungan seksual dengan orang yang terinfeksi trikomoniasis. Trikomoniasis dapat menyebabkan infeksi pada organ kelamin.

Gejala trikomoniasis pada wanita meliputi rasa sakit atau ketidaknyamanan saat buang air kecil, keluarnya cairan dari vagina yang berbau tidak sedap, dan gatal-gatal di sekitar organ kelamin.

Untuk mencegah terkena trikomoniasis, ada beberapa hal yang dapat dilakukan, seperti:

  • Hindari hubungan seks tanpa kondom dengan pasangan yang tidak diketahui riwayat kesehatannya.
  • Gunakan kondom saat melakukan hubungan seks, terutama jika Anda tidak tahu riwayat kesehatan pasangan Anda.
  • Lakukan tes trikomoniasis secara rutin jika Anda aktif secara seksual.

Vaginosis Bakterial

Vaginosis bakterial adalah penyakit kelamin yang disebabkan oleh ketidakseimbangan bakteri di dalam vagina. Ketidakseimbangan ini dapat menyebabkan pertumbuhan berlebihan bakteri jahat di dalam vagina, yang dapat menyebabkan infeksi.

Gejala vaginosis bakterial pada wanita meliputi keluarnya cairan dari vagina yang berbau tidak sedap dan gatal-gatal di sekitar organ kelamin.

Untuk mencegah terkena vaginosis bakterial, ada beberapa hal yang dapat dilakukan, seperti:

  • Hindari penggunaan sabun atau produk kebersihan vagina yang dapat mengganggu keseimbangan bakteri di dalam vagina.
  • Hindari douching, karena dapat mengganggu keseimbangan bakteri di dalam vagina.
  • Lakukan tes vaginosis
  • Hindari penggunaan pakaian yang terlalu ketat, karena dapat menyebabkan lembab dan meningkatkan pertumbuhan bakteri.
  • Gunakan kondom saat melakukan hubungan seks, terutama jika Anda tidak tahu riwayat kesehatan pasangan Anda.

Jika Anda mengalami gejala-gejala penyakit kelamin di atas, segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.

Jangan menunda-nunda untuk berkonsultasi, karena semakin cepat ditangani, semakin baik kesembuhannya.

Konsultasi dengan Klinik Raphael Cikarang

Klinik Raphael hadir untuk memberikan pelayanan kesehatan dan konsultasi dokter untuk membantu mengatasi masalah herpes kelamin pada pria dan wanita.

Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter kami! Segera hubungi Klinik Raphael melalui nomor WhatsApp 081396254650 (Free).

Jangan tunggu sampai gejala memburuk dan segera hubungi Klinik Raphael melalui WhatsApp untuk konsultasi dan pemeriksaan.

Rabu, 10 Juli 2024

Penyebab, Pengertian dan Perbedaan HIV dan AIDS

perbedaan hid dan aids

HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menyerang dan merusak sistem kekebalan tubuh dengan cara menginfeksi dan menghancurkan sel CD4. semakin banyak sel CD4 yang hancur, maka semakin melamah daya tahan tubuh sehingga akan rentan diserang berbagai penyakit.

Lebih tepatnya HIV ini menyerang salah satu sel di dalam sel darah putih, yaitu sel T atau CD4. Dimana sel tersebut memiliki peran penting untuk menjaga imun tubuh dan memerangi infeksi yang masuk kedalam tubuh. 

HIV yang tidak segera ditangani akan berkembang menjadi kondisi yang serius yang disebut dengan AIDS (Acquired immunodeficiency syndrome). AIDS merupakan stadium akhir dari infeksi HIV, pada tahap ini kemampuan tubuh untuk melawan infeksi sudah hilang sepenuhnya.

Dengan kata lain, perbedaan dari HIV dan AIDS yaitu HIV adalah virus yang menyebablan melemahnya sistem kekebalan tubuh. Sedangkan AIDS adalah kondisi gangguan kesehatan yang diakibatkan dari melemahnya sistem kekebalan tubuh tersebut.

Cara Penularan HIV/AIDS

HIV akan ditularkan melalui adanya kontak dengan cairan tubuh penderita, seperti darah, sperma, cairan vagina, cairan anus, serta ASI. sangat perlu diketahui, bahwa HIV tidak menular melalui udara, air, keringat, air liur, gigitan nyamuk ataupun sentuhan fisik.

Penyebab HIV dan AIDS

HIV tentunya disebabkan oleh suatu virus yaitu human immunodeficiency virus. Jika tidak diobati, maka HIV akan semakin memburuk dan akan berkembang menjadi AIDS.

Virus ini akan ditularkan melalui:
  1. Hubungan seks baik itu vaginal atau anal
  2. Penggunaan jarum suntik bersamaan
  3. Transfusi darah. meskipun jarang
HIV dapat menular dari ibu ke anak selama masa kehamilan, melahirkan dan juga menyusui.

Faktor Resiko HIV dan AIDS

Adapun beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya penularan HIV, adalah sebagai berikut:
  1. Penggunaan jarum suntik secara bersamaan
  2. Berganti-ganti pasangan seksual tanpa menggunakan pengaman (kondom)
  3. Melakukan pekerjaan yang melibatkan adanya kontak dengan cairan tubuh tanpa menggunakan alat pelindung diri yang cukup

Gejala dari Infeksi HIV dan AIDS

Kebanyakan pada penderita denga HIV mengalami flu ringan pada 2 sampai 6 minggu setelah terinfeksi virus HIV. Flu bisa disertai juga dengan gejala lain dan dapat bertahan selama 1 sampai 2  minggu.

Setelah flu membaik, gejala lain mungkin tidak akan terlihat selama bertahun-tahun meskipun virus HIV terus merusak sistem kekebalan tubuh penderitanya, sampai HIV berkembang ke stadium akhir yaitu AIDS.

Pada beberapa kasus, seseorang baru mengetahui bahwa dirinya terinfeksi HIV setelah melakukan pemeriksaan diri ke dokter kelamin. Setelah ia terkena penyakit parah yang disebebkan oleh melemahnya daya tahan tubuh.
Penyakit parah yang dimaksud antara lain yaitu:
  1. Diare kronis
  2. Pneumonia
  3. toksoplasmosis otak
HIV aalah penyakit yang akan diderita seumur hidup, dengan kata lain, virus HIV akan menetap didalm tubh penderitanya seumur hidupnya.

Meskipun belum ada metode pengobatan untuk mengatasi HIV, namun ada obat yang dapat memperlambat perkembangan penyakit ini dan dapat meningkatkan harapan hidup penderitanya.

Komplikasi Akibat HIV dan AIDS

Infeksi HIV membuat sistem kekebalan tubuh melemah, sehingga tubuh menjadi lebih rentan untuk terserang berbagai penyakit, diantaranya yaitu:
  1. Tuberkulosis merupakan suatu infeksi pada paru-paru yang sering menyerang penderita HIV, bahkan menjadi penyebab utama kematian pada penderirta AIDS.
  2. Toksoplasmosis ialah infeksi parasit yang dapat memicu terjadinya kejang jika sampai menyebar ke otak.
  3. Cytomegalovirus adalah suatu infeksi yang disebabkan oleh salah satu kelompok virus herpes. infeksi ini dapat menyebab terjadinya kerusakan pada mata, saluran pencernaan dan paru-paru.
  4. Candidiasis adalah infeksi akibat adanya jamur candida, yang dapat menyebabkan terjadinya ruam pada sejumlah area tubuh.
  5. Kriptosporidiosis adalah suatu infeksi akibat adanya parasit yang hidup didalam sistem pencernaan.
  6. Meningitis kriptokokus ini aalah suatu peradangan pada selaput otak dan tulang belakang yang disebabkan oleh jamur.
  7. Wasting syndrome adalah suatu kondisi ketika penderita AIDS kehilangan 10% berat badan, kondisi ini juga biasanya disertai dengan diare dan juga demam kronis.
  8. HIVAN (HIV-associated nephropathy) adalah peradangan pada saringan di ginjal. kondisi ini dapat menyebabkan terjadinya gangguan pada proses pembuangan limbah sisa metabolisme dari tubuh.
  9. Gangguan neurologis, meskipun AIDS tidak menginfeksi sel saraf, namun penderintanya dapat mengalami depresi, mudah marah, bahka sulit untuk berjalan. salah satu gangguan saraf yang paling sering menyerang penderita AIDS ialah demensia.
Selain dari sejumlah penyakit diatas, ada jenis kanker yang dapat menyerang penderita HIV, diantaranya yaitu sarkoma kaposi dan limfoma.

Sarkoma kaposi adalah kanker yang dapat muncul di sepanjang pembuluh darah atau saluran getah bening. sedangkan limfoma merupakan kanker pada kelenjar getah bening.

Pencegahan dari Infksi HIV dan AIDS

Berikut ini beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menghindari dan meminimalkan terjadinya penularan HIV:
  1. Tidak berganti-ganti pasangan seksual
  2. Menghindari penggunaan narkoba, terutama jenis suntik
  3. Menggunakan pengaman (kondom) saat berhubungan seksual
  4. Mencari infromasi yang tepat dan benar terkait HIV, cara penularan, pencegahan dan juga pengobatannya, terutama bagi anak remaja.
Penderita yang telah terdiagnosis HIV harus segera mendapatkan pengobatan berupa terapi antiretroviral (ARV). Terap ARV ini bekerja untuk mencegah virus HIV bertambah banyak sehingga tidak menyerang sistem kekebalan tubuh.

Konsultasi Dokter Online (WA)

Hubungi Klinik Raphael Cikarang untuk mendapatkan informasi lebih detail tentang infeksi HIV dan HIV dengan menhgklik salah satu gambar di bawah ini.

Chat WhatsappTelepon SelulerForm Reservasi Online
jual obat gonore di bekasi kota
jual obat gonore di bekasi kota
jual obat gonore di bekasi kota


Kamis, 16 Mei 2024

Penyebab Menularnya Penyakit Kelamin pada Seseorang

penularan penyakit kelamin

Infeksi yang ditularkan melalui kontak seksual sering terjadi pada pria dan wanita. Apalagi jika gaya hidup seksual seseorang ditandai dengan jumlah pasangan seksual yang tinggi. Cara hidup ini menempatkan seseorang pada risiko tertular penyakit menular seksual (PMS).

Menurut WHO, mungkin ada lebih dari 1 juta kasus infeksi menular seksual di seluruh dunia setiap hari. Lebih buruk lagi, banyak dari infeksi ini tidak memiliki gejala. Kasus tahunan klamidia, gonore, trikomoniasis, dan sifilis berjumlah 374 juta.

Dengan banyaknya kasus seperti ini, kita semua harus lebih berhati-hati agar terhindar dari infeksi menular seksual. Pertahankan satu pasangan setia sehingga Anda tidak tertular infeksi karena memiliki banyak pasangan. Karena IMS biasanya ditularkan melalui kontak seksual dengan orang yang sudah terinfeksi.

Ketika infeksi menular seksual (IMS) pertama kali menginfeksi tubuh, biasanya tidak menimbulkan gejala apa pun, terutama pada wanita. Untuk melindungi diri dari infeksi kelamin ini, Anda harus mewaspadai setiap gejala yang tampak mencurigakan.

Anda juga harus diskrining atau diuji untuk penyakit kelamin. Kunjungi penyedia layanan kesehatan setempat atau, lebih khusus lagi seperti klinik kelamin terdekat.

Jika Anda terinfeksi, lakukan tes STD ini untuk mengurangi keparahan gejala Anda. Penyakit ini akan segera diidentifikasi, dan penyembuhan yang tepat akan diberikan oleh dokter. Ini memungkinkan Anda untuk mengatasinya sesegera mungkin sebelum komplikasi muncul.

Beberapa penyakit kelamin, jika tidak segera ditangani, dapat membuat sulit untuk hamil. Setelah berkonsultasi dengan dokter, Anda akan mendapatkan penanganan yang tepat untuk mengatasinya.

Penyebab Penularan Penyakit Kelamin

klinik kelamin cikarang

Penularan penyakit menular seksual (PMS) seperti gonore dan sifilis disebabkan oleh infeksi bakteri, yang disebabkan oleh empat kebiasaan buruk yang umum. Penyebaran infeksi menular seksual sering diabaikan, bahkan jika itu disebabkan oleh kebiasaan buruk Anda.

Untuk itu, mari kita lihat faktor-faktor yang mempengaruhi penyebaran penyakit kelamin ini, seperti:

Tidak menggunakan kondom

Hubungan intim tanpa menggunakan kondom dapat menimbulkan beberapa risiko kesehatan. Apalagi jika Anda menikmati berhubungan seks dengan banyak pasangan. Terlepas dari risiko kesehatan yang jelas, beberapa orang merasa menggunakan kondom bisa mengurangi sensasi.

Namun jika dilihat dari kesehatan, kondom dapat mencegah penularan penyakit kelamin meskipun ini belum benar-benar dapat mencegahnya.

Bila Anda tidak menggunakan kondom saat berhubungan intim, Anda meningkatkan peluang tertular berbagai penyakit kelamin.

Beberapa penyakit menular seksual yang ditularkan melalui cairan tubuh seperti sperma adalah gonore, sifilis, klamidia, dan HIV/AIDS. Bakteri dapat dengan mudah menginfeksi tubuh melalui sperma pasangan saat hubungan seksual tidak terlindungi.

Baca juga: Mencegah infeksi penyakit kelamin

Menggunakan mainan seks secara bersamaan

Jangan menerima begitu saja ketika teman Anda berbagi mainan seks, terlebih jika tidak dibersihkan dahulu. Ini bisa menjadi sumber penularan bakteri penyakit kelamin melalui cairan mainan seks.

Jika Anda menggunakan mainan seks yang sama, bersihkan terlebih dahulu. Tujuannya adalah untuk menghilangkan virus dan bakteri yang telah menempel pada mainan seks yang akan digunakan kembali.

Mainan seks, selain menjadi tempat berkembang biaknya bakteri dan virus, juga bisa mengiritasi vagina. Jika Anda ingin menggunakan mainan seks, harus lebih berhati-hati. Jika memungkinkan, hindari menggunakan mainan seks secara bersamaan tanpa membersihkannya terlebih dahulu.

Sering berganti pasangan intim

Kebiasaan berganti pasangan seksual paling berbahaya, karena sangat berperan dalam penyebaran penyakit kelamin. Apalagi jika Anda tidak pilih-pilih pasangan, karena salah satunya bisa saja terinfeksi bakteri kelamin.

Bakteri tersebut kemudian akan sangat mudah berpindah dan menginfeksi Anda jika Anda berhubungan seks dengannya.

Pada wanita, penyakit kelamin ini seringkali tidak menimbulkan gejala pada awalnya, sehingga dia tidak menyadari bahwa dia terinfeksi. Akibatnya, menentukan apakah pasangan wanita terinfeksi atau tidak menjadi sulit.

Sangat disarankan agar Anda tidak berganti pasangan seksual; tujuannya adalah untuk menghindari penyebaran infeksi. Selanjutnya, setia pada satu pasangan membuat Anda menjadi pasangan yang hebat baginya.

Gejala Umum Penyakit Kelamin

Gejala infeksi penyakit kelamin pada setiap orang berbeda-beda, tergantung dari jenis infeksinya. Namun ada beberapa gejala umum yang sering muncul, seperti:
  1. Nyeri pada perut bagian bawah
  2. Keputihan yang tidak biasa
  3. Luka, ruam atau benjolan di sekirar alat kelamin, anus dan mulut 
  4. Rasa sakit atau sensasi pasan seperti terbakar saat buang air kecil
Banyak penyakit kelamin yang tidak menunjukkan gejala pada tahap awal infeksinya. Sehingga orang bisa saja terinfeksi atau menularkan penyakit kelamin tanpa disadari.

Konsultasi dengan Klinik Raphael Cikarang

klinik raphael cikarang

Klinik Raphael Cikarang adalah fasilitas kesehatan yang khusus menangani berbagai masalah kesehatan seksual dan reproduksi. Klinik ini berfokus pada diagnosa, pengobatan, serta pencegahan penyakit menular seksual (PMS), termasuk HIV/AIDS, sifilis, gonore, klamidia, dan herpes genital.

Selain pelayanan medis, klinik kami juga aktif dalam program edukasi dan pencegahan. Edukasi ini penting untuk mengurangi stigma yang seringkali melekat pada PMS dan untuk mendorong perilaku seksual yang sehat.

Alamat klinik raphael: Jl MH Thamrin, Ruko Roxy Blok B No.17, Cibatu, Cikarang Selatan, Bekasi.

Hubungi dokter kami dinomor 0813-9625-4650 (gratis).

Tindakan Setelah Dilakukan Diagnosis

Setelah Anda melakukan pemeriksaan dengan dokter dan hasil dari diagnosis tersebut dicurigai terinfeksi penyakit kelamin, maka penting untuk mengikuti saran seperti:

  1. Menginformasikan kondisi ke pasangan
  2. Mengikuti pengobatan sesuai anjuran dokter
  3. Menghindari aktivitas seksual untuk sementara waktu
Semua itu dilakukan demi kesehatan Anda dan mencegah menularkan kembali ke pasangan Anda. Dengan mengikuti saran yang diberikan maka diharapkan infeksi akan segera sembuh.

Terima kasih, semoga cepat sembuh.

Selasa, 01 November 2022

Mencegah penyakit menular seksual dengan 5 cara sederhana

pencegahan penyakit menular seksual

Ada lima cara untuk mencegah penyebaran infeksi menular seksual, tetapi beberapa orang menganggapnya sulit. Sebelum itu, Anda harus memiliki pengetahuan tentang infeksi menular seksual dan penyakit yang ditanggungnya. Melalui kontak seksual dengan orang yang sudah terinfeksi, penyakit menular seksual dapat menyebar. Ada sejumlah penyakit, seperti gonore, kutil kelamin, HIV/AIDS, klamidia, dan penyakit menular seksual lainnya.

Disarankan agar Anda mempelajari bagaimana bakteri atau virus menyebabkannya dan Anda mengetahui bagaimana penyebarannya. Hal ini dilakukan untuk mengurangi atau melakukan upaya pencegahan infeksi menular seksual yang tidak diketahui.

Siapa pun dapat tertular infeksi menular seksual, tetapi mereka yang sering melakukan aktivitas seksual lebih mungkin untuk tertular. Sadarilah bahwa benda-benda yang telah terkena kontaminasi bakteri atau virus juga dapat menyebarkan infeksi.

Infeksi yang ditularkan secara seksual dapat dihindari dengan beberapa cara. Jalani gaya hidup sehat dan praktikkan seks aman. Untuk mencegah penyebaran penyakit menular seksual, hindari berganti-ganti pasangan dan selalu gunakan kondom.

Infeksi menular seksual: strategi pencegahan

Ada lima langkah yang harus dilakukan untuk menghentikan penyebaran infeksi ini, meskipun relatif sederhana dan sering tidak disadari:

Jangan berganti pasangan

Orang yang memiliki banyak pasangan seksual memiliki risiko infeksi yang sangat tinggi karena ditularkan melalui hubungan seks. Hindari melakukan aktivitas seksual dengan pasangan yang memiliki banyak pasangan atau yang riwayat seksualnya tidak diketahui.

Dalam beberapa keadaan, berhubungan seks hanya dengan satu pasangan atau menahan diri untuk tidak berhubungan seks sama sekali bisa menjadi cara yang pasti untuk menghentikan penyebaran penyakit menular seksual. Penggunaan kondom tidak lagi diperlukan untuk pencegahan penularan jika tidak ada pasangan yang memiliki bakteri atau virus.

Lakukan tindakan pencegahan menggunakan kondom

Setiap kali Anda berhubungan seks, terutama jika Anda memiliki banyak pasangan seksual, gunakanlah kondom. Penggunaan kondom secara konsisten adalah metode yang cukup efektif untuk mencegah infeksi menular seksual. Salah satu strategi Anda untuk mencegah infeksi menular seksual mungkin dengan menggunakan kondom yang sesuai.

Sudah sunat

Karena mereka menjalani sunat, 60% pria dapat mengurangi risiko tertular HIV. Selain itu, sunat membantu menghentikan penyebaran herpes dan human papillomavirus(HPV).

Sudah vaksinasi

Sejumlah penyakit menular seksual dapat dicegah melalui vaksinasi, seperti vaksin HPV dan vaksin hepatitis B. Disarankan bahwa anak perempuan menerima vaksin HPV antara usia 9 dan 26. Sejak bayi, vaksin hepatitis B telah diberikan, dengan dosis kedua diberikan setidaknya empat minggu setelah yang pertama.

Hindari penggunaan obat-obatan, alkohol, dan rokok

Alkohol atau penggunaan narkoba mempersulit orang untuk mengontrol perilaku mereka, yang meningkatkan kemungkinan mereka akan melakukan hubungan seks yang tidak aman. Seseorang menjadi lebih rentan tertular penyakit menular seksual dengan cara ini.

Beberapa tanda dan gejala penyakit menular seksual

Kenali beberapa gejala PMS berikut ini untuk segera berobat agar infeksi bisa segera diobati dan komplikasi bisa dihindari. Gejala PMS terdiri dari:

  1. Buang air kecil dengan sensasi terbakar (disuria)
  2. Keputihan yang tidak normal, seperti nanah atau darah
  3. Keputihan yang tidak terduga
  4. Ada perdarahan pervaginam
  5. Ada rasa gatal yang mengganggu di dekat alat kelamin
  6. Penderitaan sebelum, selama, atau setelah berhubungan seks (dispareunia)
  7. Alat kelamin atau area di sekitarnya mengalami luka atau benjolan.

Hubungi Klinik Raphael segera dengan menghubungi 0813-9625-4650 atau 0857-7077-3681. Selain itu, Anda dapat berbicara dengan dokter kandungan yang berkualifikasi tanpa biaya.

Selasa, 02 Maret 2021

6 Penyakit Kelamin Pada Wanita yang Berbahaya

 Sebenarnya organ intim wanita cukup rentan terhadap penyakit, untuk itu para wanita diminta untuk bisa mengetahui beberapa jenis penyakit kelamin pada wanita yang sering menular. Hal ini dilakukan agar wanita bisa berhati-hati dalam melakukan aktivitas seks. Beberapa penyakit kelamin yang berbahaya pada wanita.

Trikomoniasis

Penyakit ini merupakan penyakit menular seksual yang bisa dialami oleh wanita. Penyakit ini disebabkan oleh protozoa yang menyerang bagian intim wanita. Protozoa parasit ini adalah  Trichomonas vaginalis yang bisa menyerang saluran uretra.

Bakteri ini menyerang tanpa menimbulkan gejala apapun pada si wanita. Biasanya penyakit kelamin ini menyerang wanita melalui hubungan seksual. Mereka yang sering bergonta-ganti pasangan sangat mudah terserang parasit TV.

Biasanya wanita yang mengalami akan merasakan sakit dibawah perut, rasa nyeri saat buang air, keputihan berwarna kuning atau kehijauan dengan berbau yang tidak sedap, serta gatal pada bagian sekitar vagina.

Bartholinitis

Penyakit bartholinitis merupakan infeksi yang terjadi pada kelenjar bartholin yang terdapat dibagian depan vagina. Sehingga menyebabkan pembengkakan dan juga bisa membuat wanita sulit berjalan. Bahkan membuat bagian kelamin wanita menjadi merah.

Penyebab dari bartholinitis itu sendiri adalah kuman dan bakteri yang biasa disebut dengan streptokokkus atau basil koli. Jenis penyakit kelamin pada wanita ini tidak menular melalui kontak seksual. Tanda-tandanya adalah ketika diraba pada bagian vagina akan merasakan nyeri. Segeralah memeriksakannya ke dokter ketika anda mengalami gejala-gejala ini.

Kandidiasis

Penyakit ini muncul diakibatkan dari infeksi jamur candida. Jamur ini tidak hanya menyerang bagian kelamin tetapi jamur ini juga bisa menimbulkan gejala pada mulut. Jika jamur ini menyerang vagina, maka vagina akan terasa gatal, vagina akan memerah, dan cairan keputihan mengumpal dengan warna kuning seperti keju.

Jika hal ini terjadi pada anda, segeralah untuk memeriksakannya kepada dokter. Karena jamur tersebut bisa saja mengenai pasangan anda, jika anda sudah memiliki pasangan. Sehingga anda harus segera mendapatkan penanganan serius untuk menghindari jamur berkembang biak dan menyebar.

Herpes

Herpes merupakan penyakit kelamin yang disebabkan oleh virus Herpes Simplex Virus (HPV) yang biasanya menyerang melalui hubungan seks. Para penderita herpes jarang yang menemui gejala ketika mereka tertular herpes. 

Namun jika anda menemukan gejala seperti luka dengan rasa sakit, gatal dibagian vagina maupun anus, luka yang melepuh dan pecah disekitar paha dan bokong. Terkadang anda pun akan merasakan sakit saat buang air besar. Biasanya penderita herpes juga mengalami flu, dan demam.

Jika gejala-gejala diatas anda temui pada diri anda. Segeralah untuk memeriksakannya ke dokter. Karena bisa jadi anda sedang terserang herpes. Meskipun tidak ada obat yang bisa mematikan virus HPV, tetapi anda bisa mencegah virus tersebut agar tidak berkembang biak dan menjalar keseluruh tubuh.

Servisitis

Servisitis merupakan gejala ditemukannya luka pada serviks atau rahim yang menjadi pintu masuk dari rahim ke vagina. Penderitanya pun sangat jarang mengalami gejala-gejala yang ditimbulkan dari servisitis ini. Karena biasanya penyakit ini baru ditemukan ketika penderita melakukan pemeriksaan. 

Beberapa penyebab yang membuat seseorang mengalami hal ini adalah sering bergonta-ganti pasangan, terinfeksi penyakit menular seksual, dan sudah aktif berhubungan seksual sejak remaja. Untuk melakukan pengobatan biasanya dokter akan memeriksa bagian panggul dan mengambil sampel untuk diteliti.

Ulkus Mole

Ulkus mole merupakan penyakit yang disebabkan infeksi dari bakteri. Ulkus mole menjadi jenis penyakit kelamin pada wanita. Karena sebagian besar penderita ulkus mole adalah para wanita pekerja seksual yang mengalami penularan bakteri melalui hubungan seksual.

Penyakit ini disebabkan oleh bakteri H. Ducreyi, gejalanya adalah ditemukan semacam benjolan dan luka disekitar vagina. Jika benjolan tersebut pecah, maka akan mengeluarkan darah, akan terlihat borok pada pangkal paha yang cukup besar sepanjang 3-30cm dan akan mengalami rasa sakit yang cukup parah dibagian selangkangan. Biasanya ulkus mole akan menyebabkan wanita mengalami keputihan yang abnormal.

Enam jenis penaykit kelamin pada wanita diatas cukup berbahaya. Bahkan anda terkadang tidak menemukan gejala apapun meski sudah tertular penyakit tersebut. Namun jika penderita menemukan dan melihat sesuatu yang tidak wajar dari bagian vital, barulah si penderita akan melakukan pemeriksaan ke dokter untuk mengetahui penyebabnya.

Jika anda mengalami hal tersebut, anda bisa melakukan pemeriksaan di klinik andrologi. Pemeriksaan akan dilakukan secara menyeluruh hingga anda mengalami sembuh secara total dengan penanganan dari tenaga medis professional dan alat kedokteran yang mumpuni.

Sumber : Klinik Raphael